Keji Beling
Pengertian
Kecibeling (Strobilanthes crispus) atau juga disebut keci beling, picah beling (Betawi), atau disebut juga enyoh kelo (Jawa) adalah anggota Acanthaceae yang dapat menyembuhkan diabetes. Tumbuhan ini merupakan perdu yang berasal dari Madagaskar menyebar ke Indonesia dan tumbuh subur di Malaysia. Riset terbaru menunjukkan bahwa hanya sedikit riset ilmiah yang ada pada tumbuhan ini.
Manfaat dan Khasiat Keji Beling sebagai obat disentri, diare (mencret)
dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun
tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Kecibeling juga diketahui mengandung polifenol, katekin, kafein, tanin, dan vitamin. Adanya kandungan asam silikat menyebabkan penderita gastritis dilarang meminum rebusan keji beling. Selain itu, dapat juga menyembuhkan leukimia dan mencegah AIDS.
Sebuah percobaan pernah dilakukan terhadap mencit dengan menggunakan kecibeling ini, yang hasilnya dapat menyembuhkan nekrosis hati. Selain itu, dikabarkan bahwa kecibeling tidak beracun, dan mengandung antioksidan. Dibuktikan dengan tumbuhan ini yang hanya beracun terhadap kanker usus dan hati saja, ia tidak merusak sel sehat. Selain itu, diketahui tumbuhan ini lebih efektif membunuh sel kanker ketimbang obat-obatan kanker konvensional seperti tamoksifen, doksorubisin, paklitaksel, dan dosetaksel. Ia baik untuk menyembuhkan kanker payudara, dan prostat. Namun, yang jelas kecibeling berpotensial untuk dikembangkan sebagai tumbuhan pencegah kanker.
Pengertian
Kecibeling (Strobilanthes crispus) atau juga disebut keci beling, picah beling (Betawi), atau disebut juga enyoh kelo (Jawa) adalah anggota Acanthaceae yang dapat menyembuhkan diabetes. Tumbuhan ini merupakan perdu yang berasal dari Madagaskar menyebar ke Indonesia dan tumbuh subur di Malaysia. Riset terbaru menunjukkan bahwa hanya sedikit riset ilmiah yang ada pada tumbuhan ini.
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”,
sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”,
“reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”.
- Keji Beling: (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)
- Sinonim : Strobilantes crispus, Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.), Bremek.
- Familia : Acanthaceae
Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang
berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di
Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak.
Keji Beling yang mempunyai nama latin Strobilanthes crispus Bl atau
Sericocalyx crispus (L.) ini mudah berkembang biak pada tanah subur dan
agak terlindung serta pada tempat terbuka yang mempunyai ketinggian 1 -
1.000 m di atas permukaan laut.
Ciri-ciri tanaman herbal keji beling / sambang getih :
- Batang : batang basah berbaring tingginya bisa mencapai 1/4 m.
- Daun: Bagian atas berwarna hijau dan bawah berwarna ungu termasuk juga tulang-tulang daunnya. Tangkai daun panjang, berbulu berhadapan pada pangkalnya, berbentuk telur lebar atau berbentuk jantung, pada pangkalnya membulat atau berbentuk jantung, ukuran daun 7 x 4 cm, bagian tepi bergerigi dan kasar.
- Bunga : Bunga tanaman herbal keji beling ini kecil, tunggal atau berdua diketiak daun pelindung.
Kemampuan dan manfaat
Di Malaysia dan Indonesia, keji beling ini digunakan untuk anti diabetes, diuretik, antisipilis, antioksidan, dan antimikroba, dan laksatif. Umunya diseduh untuk dijadikan teh. Zat kalium dari tumbuhan ini menyebabkan tumbuhan ini menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan ginjal.Kecibeling juga diketahui mengandung polifenol, katekin, kafein, tanin, dan vitamin. Adanya kandungan asam silikat menyebabkan penderita gastritis dilarang meminum rebusan keji beling. Selain itu, dapat juga menyembuhkan leukimia dan mencegah AIDS.
Sebuah percobaan pernah dilakukan terhadap mencit dengan menggunakan kecibeling ini, yang hasilnya dapat menyembuhkan nekrosis hati. Selain itu, dikabarkan bahwa kecibeling tidak beracun, dan mengandung antioksidan. Dibuktikan dengan tumbuhan ini yang hanya beracun terhadap kanker usus dan hati saja, ia tidak merusak sel sehat. Selain itu, diketahui tumbuhan ini lebih efektif membunuh sel kanker ketimbang obat-obatan kanker konvensional seperti tamoksifen, doksorubisin, paklitaksel, dan dosetaksel. Ia baik untuk menyembuhkan kanker payudara, dan prostat. Namun, yang jelas kecibeling berpotensial untuk dikembangkan sebagai tumbuhan pencegah kanker.
Untuk mengurangi rangsangan pada lambung, lebih baik sewaktu merebus keji beling, dicampur dengan daun wungu.
Resep tradisional Keji Beling untuk pengobatan:
- Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
- Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
- Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
- Batu kandung empedu: Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh
- Kencing manis: Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Batu ginjal: Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.
- Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
- Wasir: Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
- Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
- Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.
- Kolesterol tinggi: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak.
- Maag: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.
- Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
- obat disentri, diare. Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
- untuk mengatasi gatal, daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.
khasiat daun kejibeling yang dapat "menghilangkan" Batu Empedu.
Semoga informasi ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang sedang mencari solusi dengan pengobatan tradisional.
Dengan komposisi resep sebagai berikut:
Resep 1
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan
hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum
setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama
sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut.
Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.
Dari ramuan itu keji beling memegang peranan penting. Sebab, ia mampu
menghancurkan batu empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi
antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak
didalam kandung atau saluran empedu. Penyebabnya antara lain karena
hambatan aliran cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan
empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.
Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih.
Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan
tempelkan di bagian yang sakit.
Anjuran
Jenis makanan berikut tabu untuk dikonsumsi. Minuman beralkohol, kopi
dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, masakan bersantan,
pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah
yang menimbulkan gas (kol, durian, nangka). Semua jenis ikan laut dan
tawar-selain yang tanpa sisik seperti lele-pun harus anda jauhi.
Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus mementang daging
lantaran susah di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan
pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.
Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air
nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.
Khusus penderita batu empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan
beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, salam juga penurun
kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita
diabetes mellitus, segera obati dengan meneteskan madu dan tutup dengan
daun sirih. Ulangi cara itu 3 kali sehari.
Selamat mencoba, semoga resep di atas menjadi obat alternatif bagi anda sekeluarga.
Sebagai Pengunjung yang baik di comment ya " Terima Kasih" !